Fiat money (uang kartal) disebut riba karena 2 hal :
1. Ada tambahan nilai ekstrinsik (angka) berlipat ganda dari nilai intrinsiknya (kertas)
Fiat money (uang kertas) dihasilkan dari bahan secarik kertas yang bisa dibilang tidak bernilai (nihil). Kemudian dicetak dengan gambar dan angka yang menjadikan nilainya berlipat ganda. Di sinilah letak ribanya yaitu riba nasi’ah (tambahan).
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "(Diperbolehkan menjual) emas dengan emas yang sama timbangannya dan sama sebanding, dan perak dengan perak yang sama timbangannya dan sama sebanding. Barangsiapa menambah atau meminta tambahan maka itu riba." (HR Muslim)
2. Sesuatu yang tidak ada nilainya (ilusi)
Nilai fiat money tidak dijamin dengan komoditi atau barang sebagai jaminan (emas/perak) tapi nilainya dijamin oleh ilusi yang ada di pikiran kita.
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah menjual barang yang tidak ada dengan barang yang ada”. (HR Bukhari (4/No. 2177), Muslim (No. 1208), Tirmidzi (3/No. 1241), Nasa’i (7/No. 4584), Ahmad)
Perjanjian Bretton Woods
Setelah dunia ke-2, diadakan Konferensi Keuangan Internasional yang dihadiri oleh berbagai negara di dunia. Konferensi ini diadakan pada tahun 1944 di New York, tepatnya di daerah yang disebut Bretton Woods. Arab Saudi pun turut menghadirinya.
Hasil dari Konferensi Bretton Woods ini menghasilakn Perjanjian Bretton Woods yang menciptakan sistem keuangan internasional. Ada 2 perkara penting yang dihasilkan dalam perjanjian Bretton Woods itu yaitu :
1. Tidak semua mata uang bisa ditukar dengan emas
Hanya satu mata uang saja yang boleh ditukar dengan emas yaitu dollar amerika. Hanya mata uang us dollar inilah yang boleh ditukar dengan emas yaitu 35 dollar per ons emas. Dan semua mata uang dari negara lain tidak bisa ditukar dengan emas. Kalaupun mau ditukar ke emas, harus ditukar dulu ke us dollar dengan nilai tukar yang telah mereka tentukan.
Mereka berjanji jika kamu datang bawa us dollar, akan bisa ditukarkan dengan 1 ons emas setiap 35 dollar. Mereka berkata bahwa kami berjanji kepada kalian dan kami akan pegang janji itu dan kami letakkan tulisan pada kertas us dollar “In God We Trust”.
2. Tidak semua orang atau lembaga bisa menukarkan us dollar dengan emas
Hanya bank sentral yang bisa melakukannya. Jadi apakah kita bagian dari pasar? Tentu tidak, kita hanya menjadi budak dari pasar. Perjanjian Bretton Woods ini bertahan dari tahun 1944 sampai dengan 1971. (You Tube - Islam Dan Sistem Kewangan Antarabangsa Bah. 7)
Pertemuan Camp David
Pada bulan Semptember 1971, bank sentral inggris datang pada hari jumat ke bank sentral amerika dan berkata bahwa kami mempunyai 3 miliyar us dollar untuk ditebus dengan emas pada kadar 35 dollar setian ons emas, kamu telah berjanji di Bretton Woods akan melakukannya.
Ternyata hal itu tidak mungkin dilakukan karena mereka sudah menulis lebih banyak us dollar dibanding emas yang ada di dalamnya sehingga mereka tidak memiliki emas sebagai tebusan untuk seluruh us dollar yang telah mereka cetak.
Mereka ketakutan kalau mencairkan us dollar tersebut dengan emas maka negara-negara lain akan mengikutinya seperti Arab Saudi karena kertas us dollar yang dimilikinya begitu bertumpuk hasil dari penjualan minyak bumi.
Ketika itu Ricard Nixon sebagai presiden amerika mengadakan pertemuan di camp david pada hari minggu dan memberi tahu kepada seluruh dunia dengan berkata bahwa kami telah berjanji tetapi kami tidak perlu mematuhinya. Dengan demikian perjanjian Bretton Woods runtuh pada September 1971.
Allah Swt berfirman, “Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi[1]. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui”. (Q.S. Ali 'Imran 3 : 75)
[1]. Yang dimaksud dengan orang-orang ummi dalam ayat ini adalah orang yang bukan yahudi.
Pasca Runtuhnya Perjanjian Bretton Woods
Setelah runtuhnya perjanjian Bretton Woods maka sejak itulah uang kertas seluruh dunia disebut dengan fiat money (uang perintah) dan nilainya tidak lagi dijamin dengan emas tapi dijamin dengan ilusi yang ada di pikiran manusia.
Ketika nilai ekstrinsik uang kertas (angka yang terdapat pada gambar) tidak sesuai dengan nilai intrinsiknya (kadar zat dan berat/kertas) maka terjadilah penaikkan dan penurunan nilai/takaran uang kertas yang diatur oleh manusia sesuai hawa nafsunya.
Allah Swt berfirman, “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang merugika,. dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan”. (Q.S Asy Syu'araa' 26 : 181 - 183)
Antara 1971 - 1973 terjadi perkara buruk dengan turunnya nilai ilusi fiat money terhadap emas dari 35 dollar us per ons, ia mulai bergerak ke 36, 37, 38, 39 hingga mencapai 40 pada tahun 1973. Nilai ilusi ini terus merosot pada tanggal 15 Januari 1980 hingga 850 us dollar per ons emas. Dan pada hari Jumat tanggal 19 November 2010 / 12 Dzulhijjah 1431 nilainya menjadi 1355 us dollar.
Inilah penjarahan kekayaan se-dunia secara sistematis yang biasa mereka sebut ekonomi global. Awalnya upah seorang pekerja bisa untuk membeli unta. Kemudian setelah sekian lama tidak lagi cukup untuk membeli unta tapi hanya cukup untuk membeli keledai.
Kemudian setelah sekian lama upahnya tidak lagi cukup untuk membeli seekor keledai tapi hanya cukup untuk membeli seekor kambing. Lama-lama upahnya tidak akan cukup lagi untuk membeli seekor kambing tapi seekor ayam. Lama kemudian upahnya tidak akan cukup lagi untuk membeli seekor ayam. (You Tube - Sheikh Imran Hosein Prohibition of Riba (Interest) Part 6 - 16)
Begitu seterusnya yang akan terjadi, meskipun secara nilai ilusi fiat money-nya dinaikkan tapi secara nilai daya belinya turun terus. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadits.
Rasulullah Saw bersabda, “Akan datang suatu zaman dimana tidak ada yang bernilai kecuali dinar dan dirham”. (HR Ahmad)
The Fed (Bank Sentral) adalah Perusahaan Swasta Murni
Dalam sebuah wawancara di stasiun TV PBS, Allan Greenspan mantan direktur Federal Reserve menyatakan dengan terbuka bahwa mereka tidak berada di bawah presiden, kongres ataupun hukum.
Allan Greenspan berkata, “Federal Reserve adalah lembaga yang berdiri sendiri dan itu berarti bahwa tidak ada lembaga lain dari pemerintah yang bisa menolak tindakan-tindakan yang kami lakukan. Selama berlaku seperti itu dan tidak ada bukti-bukti bahwa pemerintahan, kongres atau siapapun meminta kami untuk melakukan sesuatu selain dari apa yang kami pikir merupakan tindakan yang tepat”.
Perhatikan apa yang dikatakan Greenspan bahwa Federal Reserve melebihi hukum dan kenyataannya mereka memang di atas hukum. (You Tube – penguasa ekonomi dunia 2). Begitupun bank-bank sentral yang ada di seluruh dunia merupakan swasta murni dan satu kepemilikan.
Kesimpulan
Ilmu ekonomi tidak membahas hal ini karena ilmu ekonomi dibuat untuk membenarkan perilaku yang telah mereka lakukan hingga menjadi sebuah sistem ekonomi global yang diakui dan dijalankan oleh seluruh umat manusia yang ada di dunia.
Dalam sistem ekonomi global tidak bisa membedakan mana halal mana haram, mana jual beli mana riba karena basisnya bukan berdasarkan wahyu yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah tapi berdasarkan zhan (perkiraan) dan hawa nafsu manusia belaka. Na’udzubillah
Artikelnya bagus sekali.. Terima kasih.
BalasHapusterima kasih share nya luar bisa pencerahan
BalasHapus