Rabu, 21 Juli 2010

KEMBALINYA DINAR-DIRHAM DI NUSANTARA


Sejarah Dinar-Dirham


dinar emas dan dirham perak telah menjadi alat tukar resmi sejak masa sebelum rasulullah sampai jatuhnya ke khalifahan turki tahun 1924. kedua uang logam tersebut digunakan umat islam selama lebih dari 1400 tahun. dan digunakan selama lebih dari 4000 tahun selama peradaban manusia. Umar bin khatab, r.a. telah menetapkan berat untuk keduanya yakni: "(berat) 7 dinar harus setara dengan (berat) 10 dirham".

sesuai wahyu Allah, emas dan perak mesti nyata dan memiliki ukuran penilaian tertentu (untuk zakat dan yang lainya) yang mendasari segala ketentuannya, bukan atas sesuatu yang tak berdasarkan syari'ah(kertas dan logam lainnya). ketahuilah bahwa terdapat persetujuan umum(ijma) sejak permulaan islam dan masa sahabat serta tabi'in, bahwa dirham yang sesuai syari'ah adalah yang sepuluh kepingnya seberat 7 mithqal (bobot dinar) emas. berat satu mithqal emas adalah 72 butir gandum, sehingga dirham bobotnya 7/10-nya setara dengan 50-2/5 butir. ijma telah menetapkan hal ini.(ibn khaldun, al-muqadimmah)

fungsi dinar-dirham dalam muamalah islam

  1. untuk pembayaran zakat
  2. kesetabilan harga
  3. koin barter-bebas sukarela
  4. untuk tabungan

pembayaran zakat

pelaksanaan zakat telah dijelaskan dan diatur dalam fiqh 4 imam madhab ahlul sunnah wal jamaah. selama berabad-abad saat fiqh dijalankan oleh khalifah, sultan, yaitu zakat mal ditarik dalam emas dan perak. ( lihat Al-muwatha dan bidayatul al-mutjahid atau al-Umm).

kesetabilan harga

dinar-dirham dapat digunakan untuk barter bebas sukarela benda niaga dan jasa. dimasa rasulullah, SAW. harga satu ekor kambing dapat dibeli dengan harga 1 dinar. dan hingga kini dinar dengan harga Rp1.500.000 masih setara dengan satu ekor kambing berukuran besar. artinya selama lebih dari 1400 tahun tidak terjadiinflasi.

koin barter-bebas sukarela

emas dan perak adalah koin universal di seluruh dunia selama berabad-abad. emas di nusantara setara dengan emas di afrika atau dimanapun.

untuk tabungan

jelas menabung dengan dinar-dirham menjadi benteng manipulasi "kertas" oleh perbangkan maupun spekulan keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar